Diberdayakan oleh Blogger.

DISKUSI SANTRI sebagai media bertukar pikiran, diskusi, ta'aruf (perkenalan), silaturrahim dan berbagi pengalaman tentang Agama Islam ASWAJA (AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH). Mengedapankan kajian ilmiyah, akhlaqul karimah, mu'asyaroh bil ma'ruf dan persahabatan.

Total Tayangan Halaman

Translate

Popular Posts

Pages

Senin, 03 Februari 2014

Tag:

MAWADDAH (MAHABBAH), MUDAHANAH DAN TAQIYYAH MUSLIM PADA NON MUSLIM

Oleh Abdul Qohar pada 25 Desember 2013 pukul 3:04
 
1.   Firman Alloh QS. Ali Imron ayat 28:
لاَّ يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذالِكَ فَلَيْسَ مِنَاللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلاَّ أَن تَتَّقُواْ مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُنَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ [آل عمران:28]
2.   Firman Alloh :
لاَ تَتَّخِذُواْ بِطَانَةً مّن دُونِكُمْ [ آل عمران: 118 ] لاَّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بالله واليوم الاخر يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّالله وَرَسُولَهُ [ المجادلة : 22 ] لاَ تَتَّخِذُواْ اليهود والنصارى أَوْلِيَاء [المائدة:51] ياأيها الذين ءَامَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْعَدُوِّى وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاء [ الممتحنة : 1 ] والمؤمنون والمؤمنات بَعْضُهُمْأَوْلِيَاء بَعْضٍ [ التوبة : 71 ] .
3.   Muwalah, mahabbah, tawaddud atau menjalin kasih sayang dengan non muslim: orang mukmin mengasihi orang kafir itu berkemungkinan pada 3 wajah:
a.   Orang mukmin ridlo dengan kufur orang kafir dan mengasihinya karena segi kufurnya. Hal ini dilarang karena ridlo dengan kufur adalah kufur.
b.  Pergaulan baik (mu’asyaroh jamilah) secara lahiriyah. Hal ini tidak dilarang.
c.   Kecondongan pada non muslim dan memberikan pertolongan, sebab hubungan kerabat atau hubungan cinta (mahabbah) namun dengani’tikad bahwa agama non muslim itu batil. Hal ini tidak mengakibatkan kufur hanya saja dilarang, karena hubungan kasih sayang secara demikian terkadang menarik pada penilaian baik jalan hidup dan ridlo dengan agama non muslim. Hal ini bisa mengeluarkan dari Islam. (Referensi Tafsir Munir juz 1 hal. 94 dantafsir Ar-Rozi)
4.   Mudahanah (menjilat, mencari muka) adalah tidak melakukan pengingkaran perkara munkar karena mengagungkan pelakunya dan mendekatkan diri padanya.
5.   Menjilat (mudahanah) pada kaum kafir: Alloh melarang kaum mukminin dari menjilat nonmuslim kecuali dalam kondisi dlorurot, yaitu:
a.   Kaum kafir itu berkuasa.
b.  Orang mukmin dalam kalangan kaum kafir.
6.   Mudahanah karena dlorurot: orang mukmin boleh menjilat (mudahanan) pada kaum nonmuslim dengan sarat:
a.   Mudahanah dengan lisan saja untuk melindungidiri sendiri.
b.   Hati tetap tuma’ninah dengan iman pada Alloh.
c.   Tidak menghalalkan darah yang haram, harta yang haram dan hal-hal haram lainnya.
d.   Tidak menunjukknan aurat (aib) kaum muslimin pada kaum kafir.
7.   Taqiyah:
a.   Taqiyyah adalah memperlihatkan selain aqidah yang dii’tiqodi falam hati karena melindungi diri sendiri dari bahaya yang akanmenimpanya.
b.  Tidak boleh kecuali kondisi kawatir dibunuh oleh orang kafir dengan disertai niat yang benar.
c.   Riwayat dari Al-Hasan: Taqiyah itu boleh bagi kaum mukminin sampai hari kiamat karena menolak bahaya dari diri sendiri itu wajibmenurut ukuran kemungkinan.
8.   Imam Al-Hasan berkata: musailamah al-kadzdzab menangkap dua sahabat Nabi Muhammad saw.
a.   Musailimah menanyai pada sahabat yang pertama:“Apakah kamu bersaksi bahwa Muhammad itu rosululloh?”
b.  Sabahat pertama menjawab: “Ya ya ya”
c.   Musailimah bertanya lagi: “Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini rosululloh?”
d.  Sahabat pertama menjawab: “Ya” (secara taqiyah), lalu musailimah membiarkan ia tetap hidup.
e.   Musailimah memanggil sahabat kedua dan bertanya: ““Apakah kamu bersaksi bahwa Muhammad itu rosululloh?”
f.    Sahabat kedua menjawab: “Ya”.
g.  Musailimah bertanya lagi: “Apakah kamu bersaksi bahwa aku itu rosululloh?”
h.  Sahabat kedua menjawab: “Aku orang yang tuli”dengan 3 kali pengucapan, lalu musailimah mendorong maju dan membunuhnya.
i.     Kisah ini sampai pada Nabi Muhammad, lalu beliau berkata: “Sahabat yang terbunuh ini telah melewati hidupnya dengan keyakinan dan kejujurannya maka kenikmatan hidup baginya (di akhirat), sedangkan sahabat yang pertama itu telah menerima keringanan (rukhshoh) dari Alloh (berupa taqiyah) maka tidak ada tuntutan baginya” (Referensi Tafsir munir juz 1 hal.94)
تفسيرالرازي - (ج 4 / ص 168) ]. واعلمأن كون المؤمن موالياً للكافر يحتمل ثلاثة أوجه:
1.   أحدها : أن يكون راضياً بكفره ويتولاه لأجله ، وهذاممنوع منه لأن كل من فعل ذلك كان مصوباً له في ذلك الدين ، وتصويب الكفر كفر والرضابالكفر كفر ، فيستحيل أن يبقى مؤمناً مع كونه بهذه الصفة .فإن قيل : أليس أنه تعالى قال: { وَمَن يَفْعَلْ ذلك فَلَيْسَ مِنَ الله فِي شَىْء } وهذا لا يوجب الكفر فلا يكونداخلاً تحت هذه الآية ، لأنه تعالى قال : { يا أيها الذين آمنوا } فلا بد وأن يكونخطاباً في شيء يبقى المؤمن معه مؤمناً
2.  وثانيها: المعاشرة الجميلة في الدنيا بحسب الظاهر ، وذلك غير ممنوع منه .
3.   والقسم الثالث : وهو كالمتوسط بين القسمين الأولينهو أن موالاة الكفار بمعنى الركون إليهم والمعونة ، والمظاهرة ، والنصرة إما بسبب القرابة، أو بسبب المحبة مع اعتقاد أن دينه باطل فهذا لا يوجب الكفر إلا أنه منهي عنه ، لأنالموالاة بهذا المعنى قد تجره إلى استحسان طريقته والرضا بدينه ، وذلك يخرجه عن الإسلامفلا جرم هدد الله تعالى فيه فقال : { وَمَن يَفْعَلْ ذلك فَلَيْسَ مِنَ الله فِي شَىْء } .

About Unknown

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

1 komentar :

 

About